Senin, 09 April 2018

WISATA KELUARGA KE SOLO, #KAPANAJABISA DENGAN AIRY ROOMS

April 09, 2018

WISATA KELUARGA KE SOLO, #KAPANAJABISA DENGAN AIRY ROOMS

Boyolali – Solo, sebenarnya lumayan dekat. Cuma butuh waktu sejam sampai satu setengah jam sudah sampai tempat tujuan. Tapi... mengajak anak jalan-jalan ke Solo naik motor dan tidak menginap itu capek di jalan. Jadi, saya memilih staycation jika niatnya ke Solo adalah jalan-jalan bersama anak.

Solo itu luas. Banyak sekali tempat wisata. Entah wisata budaya, wisata keluarga, mall, cafe dan hotel-hotel juga berdiri gagah menghiasi kota Solo. Solo... kota yang menyimpan sejuta cerita dan selalu ngangeni.



Minggu, 8 April 2018 kemarin, bersama Pak Wends dan Juna, saya jalan-jalan ke Solo. Karena agenda kami memang dolan buat nyenengin Juna, maka kami mengunjungi wisata keluarga yang ramah anak.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Taman Balekambang, Manahan. Karena weekend, taman ini ramai sekali. Ada pertunjukan keroncong yang bisa kita tonton secara gratis.



Cukup membayar parkir, kita bisa bermain-main dengan puas. Tidak perlu kelaparan juga, karena di Taman Balekambang banyak sekali orang-orang berjualan makanan. Anak juga tidak bosan karena banyak odong-odong dan anak juga bisa bermain-main di balon besar yang saya tidak tahu apa namanya. Heheh... LOL

Untuk main di balon besar atau odong-odong, cukup merogoh uang Rp 10.000,- saja. Anak bisa main sepuasnya.




Selain itu, di Taman Balekambang juga ada perahu bebek. Kita bisa menyewanya. Ada pula area bermain anak seperti perosotan, ayunan, dan kawan-kawannya. Atau jika anak suka reptil, di Taman Balekambang ini juga ada Taman Reftil Balekambang.


Oh ya, jangan kaget jika dolan ke Balekambang kita berjumpa dengan rusa ataupun kera yang dibiarkan secara liar. Toh mereka juga tidak menggangu kok.

Di Balekambang juga ada galery kesenian. Di sini ada beberapa lukisan wayang. Cocok sih buat orang tua yang ingin mengenalkan wayang kepada anaknya.


Dan yang paling saya suka dari Taman Balekambang selain karena murahnya adalah, anak berseragam di larang masuk.

Setelah puas bermain di Taman Balekambang, saya bersama Pak Wends dan Juna lalu menuju tempat wisata yang akhir-akhir ini lagi ngehits. Di mana lagi kalau bukan di De Tjolomadoe.


Tempat yang dulunya pabrik gula dan kurang menarik untuk dikunjungi ini telah direvitalisasi dan diubah menjadi landmark pusat kebudayaan baru. De Tjolomadoe kini menjadi menjadi destinasi wisata heritage terbaru di Karanganyar dan Jawa Tengah, yang dapat difungsikan menjadi pusat kebudayaan, Concert Hall dengan kapasitas maksimal 3.000 orang, ruang pertemuan dan pameran dengan kapasitas maksimal 1.000 orang, serta area komersial untuk makanan atau minuman maupun kerajinan tangan. 
Sewaktu saya ke sana kemarin, masuk ke De Tjolomadoe masih gratis. Cukup membayar parkir Rp 2.000,- perjam untuk sepeda motor dan Rp 3.000,- perjam untuk mobil. Dan area parkirnya juga luas.


Masuk ke gedung De Tjolomadoe, terasa adem. Banyak sekali spot-spot yang instragamable.  Ada beberapa cafe juga, ada pameran-pameran foto juga. Pokoknya, asyique kok dolan ke De Tjolomadoe.








Untuk area luar juga luas. Si Juna bebas lari ke sana ke mari. Hmm... cocoklah ajak keluarga buat main ke De Tjolomadoe.

Oh ya, De Tjolomadoe ini buka mulai pukul 10.00 WIB yah. Saya ke sana sih waktu itu jam 12.00 an lebih. Pas panas-panasnya, tapi foto jadi bagus.






Selain Taman Balekambang dan De Tjolomadoe, sebenarnya Solo masih menyimpan banyak wisata keluarga. seperti Taman Jebres, Keraton Solo, Taman Satwataru Jurug, dan lain sebagainya.


Untuk kuliner, bagaimana?

Jangan khawatir, Solo itu banyak sekali kulinerannya. Mau kuliner ala cafe, kuliner lesehan di pinggir jalan, tinggal pilih saja.



Kalau saya kemarin sih ke Steak Moen-Moen yang berada di Colomadu. Secara tempat ini berada di antara Taman Balekambang dan De Tjolomadoe. Rasanya lumayan dan harganya sih ramah kantong—menurut saya.

Nginepnya, di mana?

Di Solo itu banyak sekali hotel-hotel yang berdiri gagah. Bahkan, hotel tertinggi se-Jawa Tengah juga ada di Solo. Mau nginep di hotel melati sampai bintang lima, tinggal pilih saja.

Etapi, jika mau menginap di hotel yang full fasilitas tapi per malamnya hanya 200 ribuan saja, coba menginap di Airy Rooms.

Airy Rooms adalah adalah jaringan operator hotel yang bermitra dengan berbagai hotel budget di seluruh Indonesia.

Terdapat tiga jenis kamar yang disediakan Airy Rooms, yaitu Airy Premier, Airy Standart, dan Airy Eco.

Airy Premier dan Standart memberikan jaminan 7 standar fasilitas yang terdapat di setiap kamar, yaitu: layanan Wi-Fi gratis, televisi, air hangat, pendingin ruangan, tempat tidur bersih, amenities, dan air minum.




Sedangkan untuk Airy Eco (kamar Airy Rooms dengan harga ekonomis) menjamin 6 fasilitas di setiap kamarnya yaitu: layanan WiFi gratis, televisi, pendingin ruangan, tempat tidur bersih, amenities, dan air minum gratis.

Di Solo, ada beberapa hotel Airy Rooms. Di antaranya :


Yang paling saya suka dari Airy Rooms adalah harganya yang ramah kantong tapi pelayanannya OK, bahkan ada welcome snacknya juga, serta di Airy ini sering sekali ada promo. Yang jelas sih, kamar hotel Airy mah nyaman.


Mau berwisata kapan saja? Di mana saja? Bisa dong, kan ada Airy Rooms. Airy Rooms, #KapanAjaBisa. 👱👱👱


sumber gambar : blog Airy Rooms dan dokumen pribadi



Rabu, 04 April 2018

PULANGLAH BANG, NANTI KITA JALAN-JALAN KE JOGJA

April 04, 2018


PULANGLAH BANG, NANTI KITA JALAN-JALAN KE JOGJA

“Dek, nanti kalau Abang pulang, kita jalan-jalan ke Jogja, yah?” Setiap kali Abang mengirim pesan, pasti itu yang sering Abang ucapkan. Tapi kapan, Bang?

Adek tidak tahu, apakah Adek pantas menyebut Abang pulang. Karena kenyataannya, Jambi adalah tanah kelahiran Abang sekaligus tempat di mana Abang dibesarkan. Sementara Boyolali—Jawa—adalah tempat Embah dan saudara-saudara Pakdhe—ayah Abang—tinggal.

Adek masih ingat, terakhir kali kita berjumpa. Waktu Mbah Kakung meninggalkan kita untuk selamanya.

Waktu itu Adek sedih karena kehilangan Mbah Kakung. Beliau sosok kakek yang begitu menyenangkan, Bang.

Dulu, sewaktu Adek masih duduk di bangku SMA dan kemudian kuliah, Adek sering kali menginap di rumah Embah. Adek dan Mbah Kakung sering berbagi cerita. Kami juga sering nonton bola berdua. Dan Abang tahu tidak? Embah selalu menasehati Adek agar Adek melangkahkan kaki sejauh mungkin, agar Adek menuntut ilmu setinggi mungkin. Dan Adek selalu mengingatnya.

Bahkan, hal yang selalu Adek ingat sampai sekarang, Embah pulalah yang terus memberi Adek semangat agar Adek melanjutkan kuliah.


Kala itu Bang, kehilangan Embah itu adalah hal yang teramat menyakitkan. Akan tetapi, di balik rasa sedih itu, setidaknya Adek mensyukuri karena kita bisa berkumpul. Terakhir kita berkumpul sebelum kepergian Embah adalah di hari pernikahan Adek.

Bang... pulanglah ke Jawa, Bang. Nanti kita ke Jogja. Jangan seperti kemarin, Abang ke Jogja lantaran ada dinas luar. Tapi sayangnya, kita tak sempat berjumpa apalagi jalan bersama.



Bang... Adek ingin mengenalkan Jogja lebih luas lagi. Jogja bukan sebatas Pantai Parangtritis ataupun Candi Borobudur yang sebenarnya itu berada di Magelang. Banyak pantai maupun candi di Jogja, Bang.

Adek ingin mengenalkan Abang pada Candi Ijo, Tebing Breksi, Candi Ratu Boko dan sederet pantai nan indah di Gunung Kidul, Jogjakarta.

Abang tahu Candi Ijo?
Candi Ijo ini candi yang berbeda dengan candi lainnya, Bang. Candi yang berada di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Jogjakarta ini berada di atas bukit hlo, Bang.




Candi Ijo ini sangat indah sekali, Bang. Areanya cukup luas dan udaranya begitu sejuk. Aman mengajak anak-anak maupun orang tua. Akses transportasinya memang menanjak, tapi jalannya mudah kok, Bang.

Adek pernah ke Candi Ijo. Dan Adek ingin, jika Abang pulang ke Jawa, Adek ingin mengunjunginya bersama Abang, bersama Mbah Putri, bersama keluarga besar kita, Bang.

Setelah ke Candi Ijo, Bang, kita bisa mampir ke Tebing Breksi. Tebing Breksi ini berada di bawah Ccandi Ijo. Sesuai namanya Bang, Tebing Breksi ini merupakan perbukitan batuan breksi.


Tebing Breksi tak kalah indah dengan Candi Ijo, Bang. Bahkan, ada ukiran-ukiran di tebingnya. Yang paling Adek suka dari Tebing Breksi adalah ukiran wayang dan naga. Bagus banget, Bang.  Di Tebing Breksi kita juga bisa berfoto dengan burung hantu, tapi sayangnya Adek tidak berani, Bang. Cemen sekali ya, Bang, adekmu ini. Hahaha...

Beralih dari Tebing Breksi, kita bisa mampir ke Candi Ratu Boko. Yang satu ini, pastinya Abang familiar sekali. Apalagi Candi Ratu Boko ini pernah buat shooting AADC 2.




Dari Candi Ijo, Tebing Breksi dan Candi Ratu Boko, Adek memang lebih menyukai Candi Ratu Boko. Memang sih, tiket masuknya lebih mahal dibanding Candi Ijo dan Tebing Breksi yang hanya membayar parkir saja, akan tetapi sesuailah sama apa yang bakal kita dapatkan.

Candi Ratu Boko ini teramat luas, Bang. Adek lelah mengelilinginya. Hahaha...

Oh ya Bang, nanti kalau kita ke Candi Ratu Boko, kita pilih waktu yang agak sorean. Sunset dari Candi Ratu Boko begitu indah, Bang. Tapi sayangnya, pas Adek ke sana waktu itu mendung melanda. Jadi, Adek harus melupakan keindahan sunset Ratu Boko. Hahaha...

Oh ya Bang, ke Jogja belum lengkap jika kita belum ke pantai. Pantai di Gunung Kidul ini begitu indah dan banyak hlo, Bang. Ada Pantai Indrayanti, BKK (Baron, Kukup, Krakal), Sadranan, Sepanjang, Slili, dan banyak lagi Bang.



Adek punya cerita tersendiri untuk di Pantai Krakal. 7 tahun yang lalu, Bang, lelaki yang menikahi Adek menyatakan cintanya pada Adek di Pantai Krakal, Bang. Hehehe... Adek sih waktu itu belum bahagia banget, cintanya Adek ke dia belum seperti sekarang, Bang. Bahkan nih, Bang, Adek dulu berpesan sama dia agar tetap menjaga silahturahmi sama mantannya. Tapi sekarang, Bang, jangan tanya soal mantannya dia. Karena itu hanya memicu perang dunia ketiga. Hahaha.... Maafkan Adek yang malah curhat ya, Bang... J

Tahun 2017 lalu, Bang, ada beberapa pantai di Gunung Kidul yang adek kunjungi. Pantai Drini, Pantai Sepanjang, Pantai Slili dan Pantai Sadranan yang waktu itu ramai sekali. Konon di Pantai Sadranan ini kita bisa melihat indahnya alam bawah laut, Bang. Snorkling. Tapi sayang, Adek sama sekali tak mencobanya waktu itu.

Adek akan sedikit bercerita tentang Pantai Drini, Pantai Sadranan dan Pantai Slili. Dari ketiga pantai itu, Drini adalah favoritya Adek, Bang. Waktu Adek ke sana, angin Pantai Drini lumayang kencang dan ombak sedikit besar. Tapi Adek suka. Apalagi di sepanjang pantai ada gubug kecil-gubug kecil yang bisa disinggahi.

Di Drini kita juga bisa berenang, Bang. Ada areanya sendiri. Atau, kita bisa juga naik perahu. Pokoknya, asyique sekali, Bang.


Berbeda dengan Pantai Sepanjang, Adek kurang menyukainya. Di Sepanjang kita hanya mampu melihat pemandangan sembari menambah jajaran kenarsisan di timeline Instagram. Kita tak bisa berenang, tak bisa pula naik perahu. Ada bebatuan yang membuat kaki ini sakit. Hmm... hampir sama dengan di Krakal, Bang.


Sementara di Slili?

Lumayanlah, Bang. Tak jauh berbeda dengan di Drini. Dan di Slili ini seperti ada bukitnya, Bang. Waktu itu Adek berjalan ke bukit, menyeberang lewat jembatan. Duh, bagus banget Bang pemandangannya.


Argh, menjelajah Jogja tak akan ada habisnya Bang. Jogja tak sekedar Parangtritir, Gembira Loka, Taman Sari, Prambanan, ataupun Malioboro. Jogja ini luas...

Oh ya, kalau Abang ingin membeli oleh-oleh seperti kaos buat yang tersayang di sana, jangan ke Malioboro, Bang. Adek akan mengantar Abang ke Omah Oblong, Jogja. Bagus-bagus, Bang kaosnya. Adek punya loh kaos couple yang samaan sama suami dan anak Adek. Abang juga harus punya dong yang couple sama calon kakak ipar Adek.


Bang, pulanglah. Tapi jangan bilang kalau tiket pesawatnya mahal. Beli saja tiket pesawat Garuda Indonesia lewat skyscanner, Bang.  Skyscanner ini merupakan situr terpercaya, Bang, jaminan harganya jujur pula.

Kalau Abang belum tahu apa itu skyscanner, Adek kasih tahu, Bang.

Skyscanner adalah sebuah website yang membuat cara yang lebih mudah untuk bernavigasi dalam dunia penerbangan. Skyscanner memberi penawaran penerbangan terbaik dengan mudah dan tanpa stres, karena itu adalah batu loncatan yang terbaik untuk perjalanan apa pun. Jadi, skyscanner merupakan mesin pencarian perjalanan yang tanpa bias yang memindai situs penerbangan, hotel, dan penyewaan mobil di seluruh dunia sebanyak yang kami mampu, yang membuat kita merasa puas karena dapat menemukan penawaran yang luar biasa.

Adek kasih sedikit gambaran, Bang. Gambar di bawah ini adalah tiket pesawat dari Jambi ke Jogjakarta.





Yups, Adek sengaja memilih Jogja, Bang. Karena kita akan menjelajah Jogja. Dan kenapa Adek memilih skyscanner? Karena lewat skyscanner kita tidak hanya dimudahkan soal tiket pesawat saja, Bang. Melainkan, kita bisa booking hotel dan yang paling Adek suka adalah sewa mobil. Satu paket komplit kan, Bang?




Nah, Bang, bagaimana? Jadi kapan Abang pulang? Kapan kita menjelajah nusantara kita yang kaya akan budaya dan menyimpang keindahan alam yang memesona?

Adek menunggumu, Bang J

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh ID Corners dan Skyscanner.

Kamis, 29 Maret 2018

SASAKAWA PEACE FOUNDATION, SEBUAH HARAPAN BARU UNTUK TAMAN GESANG TAMAN SATWATARU JURUG SOLO

Maret 29, 2018


SASAKAWA PEACE FOUNDATION, SEBUAH HARAPAN BARU UNTUK TAMAN GESANG TAMAN SATWATARU JURUG SOLO

Hay dolaners, apa kabarnya? Sudah berapa purnama yah saya tidak menyambangi rumah maya ini. Dan sekalinya menyambangi, saya mau berbagi cerita soal event yang saya datangi weekend kemarin.

Jadi nih dolaners, pada hari Sabtu tanggal 24 Maret kemarin, Blogger Solo diundang ke sebuah acara yang berada di Taman Satwataru Jurug. Acara tersebut diadakan oleh Dompet Dhuafa.

Acara kemarin itu adalah acara ke-5 dari Dompet Dhuafa. Setelah sebelumnya Dompet Dhuafa memberi bantuan 25 shelter. Di mana bantuan shelter ini diharapkan bisa membantu mereka yang berkontribusi di Taman Satwataru Jurug.


Selain pernah memberikan bantuan 25 shelter, Dompet Dhuafa juga pernah membantu soal pentas budaya dua kali dan pernah memberi bantuan periksa mata dan memberi kaca mata gratis.

Dan kemarin, Dompet Dhuafa membawa Sasakawa Peace Foundation.





Sebelum saya jelaskan lebih lanjut, sebenarnya apa sih Dompet Dhuafa itu? Apa sih Sasakawa Peace Foundation itu?

Dompet Dhuafa yaitu suatu perusahaan nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.

Dompet Dhuafa ini didirikan di Indonesia pada bulan Juli 1993. Dan saat ini sudah memiliki beberapa cabang di China, Jepang, Amerika Serikat, Australia dan perwakilan di Mesir dan Korea.

Dan siapapun sih bisa banget bergabung menjadi relawan Dompet Dhuafa loh, dolaners. Tinggal DM ke twitternya saja.

Sementara Sasakawa Peace Foundation adalah salah satu yayasan sosial yang berasal dari Jepang.

Acara kemarin yah dolaners, disambut hangat oleh anak-anak TK dan masyarakat sekitar. Kedatangan Mrs. Akiko Horiba, Ms. Mariko Hayashi dan Mr. Kazuhiko Tada disambut meriah oleh anak-anak. Dan... ada acara lomba mewarnai juga loh buat mereka.


Sebelum ke inti acara, Mrs. Akiko, Ms. Mariko dan Mr. Tada sempat berkeliling shelter. Mereka ini adalah sosok yang humble, rendah hati dan tidak sombong. Mengikuti mereka berkeliling itu... menyenangkan. Apalagi Mrs. Akiko dan Mr. Tada bisa berbahasa Indonesia.

Bahkan Mr. Tada sendiri mendukung loh dengan hadirnya shelter-shelter itu. Beliau mendukung dengan salah satu UKM di sana yang menjual tas-tas yang terbuat dari kulit. Tidak harus mahal sih katanya, yang penting menunjukkan jati diri kebun binatang Taman Satwataru Jurug.

Hingga akhirnya kami ke inti acara, yaitu tentang Taman Gesang.

Taman Gesang ini merupakan salah satu bagian dari Taman Satwatru Jurug. Taman Gesang ini konon katanya didirikan oleh para pecinta keroncong dari Jepang.

Sedikit info ya dolaners, di Jepang itu lagu Bengawan Solo lumayan terkenal loh. Apalagi di kalangan para orang tua. #nahlohhhh... Jangan bilang kalian anak Indonesia malah tidak tahu dengan lagu Bengawan Solo, yah... malu sama kucing... meong-meong-meong...


Makanya dolaners, kedatangan Sasakawa Peace Foundation ini diharapkan bisa menghidupkan kembali Taman Gesang yang nyaris terabaikan. Bahkan, Sasakawa Peace Foundation juga membuka kerja sama demi kemajuan Taman Satwataru Jurug, khususnya Taman Gesang.


Menurut saya yah dolaners, kedatangan Sasakawa Peace Foundation ini seolah memberi angin segar untuk Taman Satwwataru Jurug. Apalagi Jurug ini merupakan aset. Aset yang jangan sampai diabaikan.

Okelah... di Jurug sudah ada Taman Pelangi yang begitu indah dikunjungi saat malam hari. Dan menurut saya, Jurug akan lebih indah lagi jika Taman Gesang terawat dan kembali dihidupkan.





Oh ya, di Taman Gesang ini ada patung Gedang. Di bawah patung ada loh ukiran not lagu Bengawan Solo. Keren dech pokoknya.

Dolaners, kalau ke Solo, jangan lupa mampir yah... doain juga, ke depannya Taman Satwataru Jurug bakalan menjadi lebih baik lagi. Aamiin.

Kamis, 04 Januari 2018

MENGINTIP PEMBANGUNAN WISATA KEBUN RAYA INDROKILO DAN LUN-ALUN LOR KABUPATEN BOYOLALI

Januari 04, 2018
MENGINTIP PEMBANGUNAN WISATA KEBUN RAYA INDROKILO DAN LUN-ALUN LOR KABUPATEN BOYOLALI

Hay dolaners, pada tahu enggak kalau saat ini Boyolali tuh tengah banyak pembangunan. Enggak Cuma pembangunan jalan tol Solo-Semarang doang loh, etapi ada pembangunan sirkuit, terminal Penggung, sampai dengan pembangunan tempat-tempat wisata seperti Kebun Raya Indrokilo dan Alun-alun Lor Kabupaten Boyolali.

Area-area ini, pas tahun baru kemarin rame loh dolaners. Pas malam tahun baru, di sirkuit, terminal Penggung dan Alun-alun Lor Kabupaten Boyolali ada panggung hiburan. Dan sekarang nih ya, pembangunan-pembangunan itu sudah jadi 50% lebih. Harapannya sih ya dolaners, tahun ini semua bakalan selesai dan bisa dinikmati oleh para warga. Aamiin.


Meskipun tengah dalam tahap pembangunan, untuk area Kebun Raya Indrokilo dan Alun-alun Lor Kabupaten Boyolali ini sudah mulai ramai dan beberapa spotnya sudah instagramable loh dolaners.

Liburan akhir tahun kemarin, saya dan keluarga emang enggak dolan ke mana-mana. Etapi kami ngintipin nih area-area yang saya lihat di intagram kok lumayan kece badai padahal tempatnya juga tengah dalam tahap pembangunan.

Kebun Raya Indrokilo
Kebun Raya Indrokilo ini berada di daerah Kemiri, Mojosongo, Boyolali. Etapi, dasar saya dan Pak Wendi, belum tahu tempatnya dan ngandelin google maps, ke Kebun Raya Indrokilo yang sebenarnya Cuma enggak nyampai 3o menit dari rumah (Mojosongo), malah muter-muter enggak jelas. Walhasil, tanyalah sama penduduk setempat. Terus kalau ditanya orang mana, jawabnya orang Ampel. Berasa tengsin, orang Mojosongo kok enggak tahu di mana Indrokilo. Wkwkwk... LOL


Kalau dari apa yang saya lihat, Kebun Raya Indrokilo ini luas. Bahkan lebih luas dari Taman Satwataru Jurug, Solo. Banyaknya pepohonan sekitar, membuat tempatnya sejuk meskipun pas saya ke sana itu panasnya bener-bener bikin lemes. Padahal waktu itu pemandangannya indah banget, langit biru berhias awan putih, angin semilir sepoi-sepoi, tapi apa daya jika hayati tak kuat kepanasan bang.


Karena Indrokilo ini luas banget, Indrokilo ini cucok meong buat dolan bareng anak lanang saya yang lagi aktif-aktifnya. Lagipula, tempatnya juga bisa dikatakan aman meskipun beberapa areanya dalam tahap pembangunan. Kalau haus atau lapar, ada beberapa warung gubug di sekitarnya.


Cuman, yang kurang saya suka dari Indorkilo, nih tempat udah banyak ajah abegeh-abegeh baru gedhe yang mojok sama pacarnya. Duh... beneran racun mata kalau dilihat anak-anak. Tempat sudah asyique buat anak-anak lari-larian, rusaklah pemandangan karena pada mojok #miris

Alun-alun Lor Kabupaten Boyolali
Alun-alun Lor Kabupaten Boyolali ini juga terletak di daerah Mojosongo. Kalau Kebun Raya Indrokilo itu di Mojosongo bagian selatan, Alun-alun Lor Kabupaten Boyolali ini berada di Mojosongo bagian utara. Lebih dekat dari rumah, paling cuman 15 menit sampai.

Konon katanya, Alun-alun Lor ini ntar bakalan fokus buat tempat hiburan para warga. Berbeda dengan Alun-alun Kidul Kabupaten Boyolali yang tempatnya campur dengan area perkantoran Kabupaten Boyolali dan tempat-tempat ibadah.


Secara tempat, Alun-alun Lor ini lebih alami. Sekitarnya masih banyak pepohonan. Hawanya sejuk dan berasa naik gunung... hahaha...


Alun-alun Lor ini bisa dibilang berada di pinggir kota lantaran berada di jalur bus utara. Tapi gampang kok aksesnya. Jadi enggak sabar pengen nih tempat jadi.




Nah dolaners, di Boyolali bakalan makin banyak tempat wisatanya loh. berdoa juga, semoga di Boyolali juga bakalan dibangun mall sama hotel berbintang. Biar Boyolali makin ramai... iya enggak???